Category: Uncategorized

Citra Towers Paling Lengkap


Kawasan Kemayoran itu sangat strategis. Kalau kita perhatikan hampir ditengah-tengah Jakarta. Dekat ke distrik utama, dekat juga ke perdagangan,” ungkap Adrian Umbara (tenant)

 

Efisiensi. Hampir pasti menjadi kata kunci bagi dunia usaha, termasuk di Indonesia. Dan upaya mencapai efisiensi usaha tak lain diawali dengan pemilihan lokasi kantor. Pandangan itulah yang melatarbelakangi Adrian Umbara, Presiden Direktur PT Vivamas Tatanusa, melirik Kawasan Kemayoran sebagai lokasi kantor perusahaannya dalam beberapa tahun mendatang.

“Kawasan Kemayoran itu sangat strategis. Kalau kita perhatikan hampir di tengah-tengah Jakarta. Dekat ke distrik bisnis utama, dekat juga ke kawasan perdagangan,” ungkap Adrian. Pria yang berkantor di kawasan Tanah Abang ini pun merasa yakin, dengan konsep yang baik, Kawasan Kemayoran akan berkembang menjadi kawasan bisnis yang baik.

Pemilihan Kawasan Kemayoran sebagai lokasi kantor, dipercaya Adrian mampu menghadirkan efisiensi bagi usahanya. “Kalau kita bicara efisiensi, berarti kita bicara semua aspek yang ada dalam perusahaan. Mulai presiden direktur sampai office boy, termasuk relasi usaha,” katanya.

Adrian menunjuk keberadaan jalan tol sebagai salah satu gerbang Kawasan Kemayoran merupakan nilai penting. Di kawasan yang pernah menjadi bandar udara internasional itu, pelaku usaha bisa langsung masuk jalan tol tanpa dihantui kemacetan berlebihan. Sedangkan bagi karyawan yang menggunakan kendaraan umum, akses jalan di banyak tempat mungkin jadi problem. “Tapi di Kawasan Kemayoran saya dengar sedang disiapkan semacam shuttle bus. Ini akan sangat menolong bagi karyawan,” ujarnya.

Kendati begitu, Adrian tak mau gegabah memilih pengembang yang menawarkan produk properti perkantoran di Kawasan Kemayoran. Pria penggemar jogging dan bersepeda ini pun menjatuhkan pilihannya pada Citra Towers Kemayoran Business District, produk perkantoran PT Ciputra Residence. Pemilihan Citra Towers pastinya bukan tanpa alasan. “Ciputra tak diragukan lagi merupakan developer dengan reputasi baik,” tegas Adrian mengungkap alasan utama memilih Citra Towers.

Adrian mengakui Citra Towers memberikan fasilitas perkantoran paling lengkap. Mulai dari ruang kantor yang memadai sampai fasilitas penunjang lain termasuk pertokoan, resto dan café sampai fasilitas kebugaran. Selain itu, tambah Adrian, Citra Tower juga mengaplikasikan konsep ecoculture, semacam garden office. “Kita tidak hanya mencari lokasi kantor, tapi juga kenyamanan bekerja. Kita tidak perlu kemana-mana lagi dengan semua fasilitas itu, yang bisa dinikmati dengan harga bersaing dibanding kawasan bisnis lain di Jakarta,” jelasnya.

Kelengkapan fasilitas dan kenyamanan kerja di Citra Towers diyakini Adrian bisa menjadikan bisnis PT Vivamas Tatanusa tumbuh lebih besar. Kini, dengan total karyawan mencapai sekitar 700 orang, Vivacycle, sepeda rakitan Vivamas yang menyasar pangsa menengah ke bawah, sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Sebanyak 60 persen dipasarkan di Jawa, dan selebihnya di luar Jawa. Sebaran sepeda itu, dalam beberapa tahun mendatang dikelola dari Citra Towers, di mana aspek penting pertumbuhan usaha PT Vivamas Tatanusa terpenuhi; aksesibilitas tinggi, infrastruktur dan fasilitas lengkap, yang bermuara pada efisiensi.

The Next Prestigious CBD at Central Jakarta


Kemayoran atau lebih dikenal dengan Kota Baru Bandar Kemayoran (KBBK) adalah kawasan bekas bandar udara (bandara) yang kemudian diambil alih fungsinya oleh pemerintah setelah berdirinya Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Dengan lahan seluas 454 Ha, dimana lahan komersialnya menempati areal terbesar atau seluas 122 Ha, pemerintah membidik kawasan ini sebagai alternatif potensial pengembangan kawasan bisnis terpadu di Kota Jakarta.

 

Memang, sebagai kawasan pusat bisnis, pertumbuhan Kemayoran awalnya bisa dibilang belum sesuai dengan yang direncanakan, khususnya paska krisis global yang membuat Kemayoran seakan tertidur lelap tanpa adanya pembangunan berarti. Kondisi ini semakin klop dengan keengganan para pengembang untuk menggarap proyek di atas lahan berstatus hak pengelolaan lahan (HPL) yang dikuasai pemerintah. Namun itu cerita dulu. Sebab, dalam kondisi kekinian, Koridor Kemayoran secara agresif telah melesat sebagai pilihan para investor yang ingin berekspansi maupun investasi di wilayah Jakarta.

Salah satu yang cukup menonjol adalah berdirinya bangunan-bangunan pencakar langit baru, baik komersial maupun hunian dengan desain apik dan ramah lingkungan. Maklum, sebagai sebuah kawasan pusat bisnis, Kemayoran memiliki segala hal yang dibutuhkan para investor, antaralain, aksesibilitas yang baik, harga lahan yang kompetitif, infrastruktur yang memadai, serta posisinya yang dikelilingi berbagai fasilitas publik utama seperti Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok, dan juga pusat perdagangan seperti Mangga Dua, Pasar Baru, Segitiga Senen, Kelapa Gading, dan Sunter.

GM Corporate Development PT Ciputra Residence, Nararya Sastrawinata mengatakan, saat ini kawasan Kemayoran menjadi perhatian para pengembang (developer) besar, mengingat lokasi pengembangan bisnis di wilayah Jakarta yang ada semakin terbatas. Karena itu, pihaknya memprediksi jika dalam waktu 5 tahun kedepan, konstelasi bisnis property di Kemayoran akan tumbuh pesat. “Berdasarkan fakta-fakta tersebut, kami prediksikan Kemayoran akan melonjak manjadi Smart District yang modern, terpadu, nyaman, aman serta ramah lingkungan, sehingga dapat mendorong nilai jual kawasan Kemayoran di masa yang akan datang.” ujar Nara, optimis.

Prospek inilah yang lantas diterjemahkan Ciputra Group dengan mengembangkan Citra Towers, kawasan perkantoran seluas 1,8 hektar yang berlokasi di Jl. Benyamin Suaeb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Proyek kerjasama antara Ciputra Group dan PT Pembina Sukses Utama (PSU) ini merangkum 2 tower perkantoran setinggi 28 lantai dan satu mezzanine, yang terbagi atas 2 zona dan dilengkapi 8 lift (low zone & high zone). Ditahap awal, proyek yang mengedepankan sustainability concept dan menelas investasi sebesar Rp 2 triliun tersebut akan dikembangkan sebanyak satu tower seluas 41 ribu m2. Semakin eksklusif, karena setiap lantainya hanya terdiri dari 12 unit dengan luas 70 m2 sampai 174 m2.

Citra Towers sendiri dipasarkan secara strata title dengan harga Rp 35 juta per m2, sementara status kepemilikan sertifikatnya adalah hak guna bangunan (HGB) di atas hak pengelolaan lahan (HPL). Pembangunan Tower 1 sendiri sudah mulai dilakukan sejak November 2014 lalu dan akan diserahterimakan kepada konsumen pada akhir tahun 2018 mendatang. “Seiring berjalannya waktu serta masifnya pengembangan yang dilakukan beberapa developer besar di Kemayoran, presepsi masyarakat terhadap HPL bukan lagi sesuatu yang negatif. Apalagi HGB yang ditawarkan Citra Towers sama seperti HGB biasa dengan masa guna 30 tahun dan dapat diperpanjang ke BPN disertai surat rekomendasi dari Otoritas Kemayoran.” jelas Nara, seraya mengatakan jika pihaknya terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat optimal dari pengunaan lahan HPL.

Peraih sertifikat EDGE pertama di Indonesia
Hendry Tamzel, Marketing Director Ciputra Residence, memaparkan, keunggulan yang dimiliki Citra Towers antara lain memberikan kenyamanan kepada para penggunanya dengan fasilitas penunjang yang lengkap dan efisien. Termasuk, dengan mengusung konsep EcoCulture dari Ciputra Residence yang menjadikan Citra Towers kaya akan ruang social yang aktif serta sirkulasi udara alami yang memberikan kenyamanan kepada user.

Konsistensi pembangunan ramah lingkungan ini membuat Citra Towers dianugrahi sertifikat Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) dari International Finance Corporation (IFC) yang baru pertama kali diterima oleh proyek di Asia Tenggara. Penghargaan ini diberikan dengan melalui beberapa kategori, yaitu pada pemilihan material yang diproduksi secara hemat energi, penghematan dalam penggunaan air, dan penghematan pada penggunaan energi.

EDGE IFC adalah sistem sertifikasi penggunaan sumber daya yang lebih efisien pada bangunan baru untuk pasar negara berkembang, dimana EDGE dapat memberikan solusi teknis kepada pengembang property dan desainer untuk menuju konsep bangunan hijau. Sistem ini meliputi dan mempertimbangkan biaya modal dan proyeksi penghematan biaya operasional untuk memperlihatkan manfaat bangunan gedung hijau. Sementara IFC adalah institusi pembangunan global terbesar yang berfokus pada sektor kawasan swasta. Anggota kelompok Bank Dunia ini bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan swasta di lebih dari 100 negara.

“Sejak diperkenalkan akhir 2014 lalu, sekitar 80 persen unit yang ditawarkan sudah habis terjual. Tingginya minta pembeli membuat kenaikan harga hingga mencapai 30%. Jika harga awalnya Rp 24juta per meter persegi, saat ini sudah meningkat menjadi Rp 35juta per meter persegi.” ungkap Hendry, optimis.

PT Ciputra Residence Raih Lima Penghargaan Bergengsi


Jakarta, 18 Agustus 2016 – PT Ciputra Residence berhasil meraih Lima peghargaan sekaligus dalam gelaran Indonesia Property & Bank Award XI 2016 yang dilaksanakan di Ballroom Raffles Hotel, Ciputra World, Jakarta.

 

Penghargaan bergengsi yang diberikan kepada para insan properti tanah air ini menjadi pembuktian bahwa PT Ciputra Residence sebagai peraih penghargaan terbanyak dalam ajang ini. Penghargaan ini tidak hanya diberikan kepada personal, namun sebagai developer PT Ciputra Residence dan berbagai proyeknya juga berhasil menjadi yang terbaik dalam berbagai kategori ajang ini.

PT Ciputra Residence berhasil mengukuhkan diri sebagai yang terbaik dalam Indonesia Property & Bank Award 2016 dengan memenangkan lima kategori sekaligus. Dimana, untuk kategori perorangan, Presiden Direktur PT Ciputra Residence, Budiarsa Sastrawinata dinobatkan sebagai “Man Of The Year 2016” dan GM Marketing PT Ciputra Residence Yance Onggo “Inspiring Marketing Property 2016”. Sementara itu, PT Ciputra Residence berhasil dikukuhkan sebagai “Development Of The Year 2016”, dan proyek dibawah bendera PT Ciputra Residence juga berhasil memenangkan penghargaan bergengsi untuk kategori“Proyek Perumahan Berpengaruh Dalam Pengembangan Kawasan” untuk proyek Citra Maja Raya dan “Perumahan Terlaris di Kota Malang” untuk proyek terbaru PT Ciputra Residence di Kota Malang, CitraGarden City Malang.

GM Marketing PT Ciputra Residence, Yance Onggo mengatakan, perolehan penghargaan bergengsi dalam ajang Indonesia Property & Bank Award XI 2016 tidak semudah membuka telapak tangan, didalamnya ada kerja keras, dedikasi dan inovasi yang diwujudkan dalam meningkatkan kinerja perusahaan sehingga mengukuhkan PT Ciputra Residence sebagai salah satu perusahaan properti terbesar dan terpercaya.

“Kami sangat berterimakasih atas berbagai penghargaan yang diberikan Majalah Properti & Bank kepada kami sehingga mengukuhkan bahwa perusahaan kami menjadi yang terbaik di tahun ini. Memenangkan berbagai penghargaan bergengsi ini merupakan wujud kerja keras kami dalam mewujudkan dan memajukan pembangunan di Indonesia,” kata Yance di Jakarta, 18 Agustus 2016.

Menurutnya, memperoleh berbagai penghargaan dalam satu ajang pemberian award merupakan bentuk pengakuan tertinggi dari masyarakat dan dunia pers bahwa PT Ciputra Residence menjadi salah satu pengembang terbaik di Indonesia dan Mancanegara. Penghargaan ini juga menjadi motivasi untuk PT Ciputra Residence untuk terus berkarya dan berinovasi dalam menciptakan ruang investasi didalam negeri.

“Sesuai dengan semangatnya, PT Ciputra Residence dalam dedikasinya selama lebih dari 24 tahun berkarya, telah berhasil mengembangkan berbagai proyek unggulan yang berkualitas. Selain dengan pengembangan proyek yang berkelanjutan (Sustainable), mengedepankan inovasi serta ramah lingkungan menjadikan Ciputra Residence layak mendapatkan berbagai pengakuan tersebut.”….

Kedepan, lanjut Yance, PT Ciputra Residence berencana mengeluarkan berbagai macam proyek di Jawa dan Luar Jawa, mulai dari pengembangan proyek komersial mixed use, perkantoran, high-rise, retail, hotel hingga akuisisi lahan untuk meningkatkan keberlanjutan proyek Ciputra ke depannya. Setidaknya ada enam proyek baru lainnya yang tengah dikembangkan, seperti proyek perumahan di Malang seluas 100 hektar, perumahan di Samarinda dengan luas lahan sekitar 50-70 hektar. Untuk pengembangan komersial multifungsi Ciputra Residence mengembangkan proyek di Kemayoran seluas 2 hektar. Sementara untuk pengembangan komersial, terdapat di kawasan Puri seluas 1,4 hektar dan yang terbaru proyek pengembangan cluster-cluster dan ruko baru seluas 20 hektar di CitraRaya Tangerang dan Citra Maja Raya.

Sebagai catatan Citra Maja Raya dan CitraGarden City Malang berhasil mencatatkan penjualan fantastis dalam tempo singkat. Citra Maja Raya berhasil mencatatkan penjualan lebih dari 7.000 unit terjual dalam 11 hari dan CitraGarden City Malang berhasil memasarkan lebih dari 180 unit Rumah (2 cluster) dalam 6 jam, dimana Launching perdananya di adakan bulan Mei 2016.